Liputan6.com, Bogor : Daun khat jadi moncer setelah penggerebekan di rumah Raffi Ahmad yang menjadikan artis muda berbakat tersebut sebagai tersangka pengguna narkoba. Daun tersebut memiliki efek menghancurkan.
"Secara kimiawi ini berbahaya. Efek jangka pendek enggak bisa tidur karena badan terstimulasi sehingga terasa segar. Melek terus karena jantung terpacu. Efek jangka panjang gigi bisa hancur," terang Kepala Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto dalam kunjungan dan sosilisasi tanaman khat di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/2/2013).
Warga, tutur dia, biasanya mendapatkan daun khat ini dengan cara membeli pada orang Arab. Satu bag atau kantong kresek kecil Rp 300 ribu, medium Rp 500 ribu, ukuran besar Rp 700 ribu.
"5 Tahun lalu dibawa turis dari Yaman dalam bentuk stek. Itu aslinya dari daerah panas, tapi di Cisarua tumbuh subur tanpa dirawat, dipupuk. Di Yaman dan Arab dilarang karena mengandung zat berbahaya," papar Sumirat.
Tanaman chata edulis atau khat, jelas dia, merupakan bahan baku katinon dan turunannya metilon Cathynone dan turunannya metilon. Ada dua jenis tanaman khat, yakni khat hijau dan khat merah.
"Untuk orang Arab biasa digunakan untuk menambah vitalitas. Daun dipetik satu genggam, dimakan dan airnya diserap, ampasnya dibuang. Kadang ada yang dimakan ampasnya. Rasanya sepet. Tapi efek kimawinya lebih berbahaya ketimbang manfaatnya," pungkas Sumirat.(Sss)